Home » » PEPAYA (CARICA PAPAYA .L)

PEPAYA (CARICA PAPAYA .L)

Posted by Tentang Tumbuhan on Wednesday, 20 January 2016

Menurut serjarah buah pepaya berasal dari Mexico sebuah tempat bagian utara Amerika Serikat. Nama pepaya di Indonesia diambil dari bahasa Belanda “Papaja”, dalam bahasa Jawa sering disebut “Kates”. Buah pepaya dikonsumsi pada dagingnya baik yang masih muda maupun sudah masak / matang.

Pada buah pepaya yang masih muda biasanya banyak digunakan sebagai sayuran, sedangkan pada buah pepaya yang sudah masak biasanya dijadikan sebagai buah – buahan baik itu sebagai buah pelengkap sesudah makan (buah cuci mulut), sebagai campuran sajian seperti es cocktail, dan sebagainya. Pohon pepaya adalah tanaman yang sangat cocok dibudidayakan didaerah tropis, khususnya negeri tercinta kita Indonesia.


Pepaya (Carica Papaya L) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah. Pohon pepaya umumnya tidak bercabang, misalkan bercabangpun hanya sedikit, tingginya mulai dari 1 – 10 m dan memiliki daun yang membentuk menyerupai spiral pada batang pohon bagian atas.


Daunnya berbentuk bulat/bundar (orbicularis), merupakan daun tunggal bertulang, menjari dengan tangkai yang panjang dan berlubang di bagian tengah. Tepi daun bercanggup menjari (palmatifidus). Pada permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus), daging serperti perkamen (perkamenteus)

Kingdom             :    Plantae (Tumbuhan)
Subkingdom        :    Tacheoionta (Tumbuhan Berpembuluh)
Super Divisi         :    Supermatophyta (Menghasilkan Biji)
Divisi                   :    Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas                   :    Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Sub Kelas            :    Dilleniidae
Ordo                    :    Violales
Famili                  :    Caricaceae

Spesies                 :    Carica Papaya L

CIRI – CIRI PADA PEPAYA
Pepaya mempunyai beberapa ciri diantaranya :

1.      Batang
Pada bagian batang berbentuk bulat silinder, terkadang ada yang bercabang, memiliki rongga didalamnya, batang tidak berkayu, berwarna putih kekuning – kuningan.

2.      Daun
Berdaun lebar, memiliki helai daun yang berbentuk jari, daun berjejal pada ujung batang dan ujung cabangnya, memiliki tangkai daun yang panjang dan hampir menyerupai pipa.

3.      Bunga
Pada bunga pepaya memiliki kelamin dan berumah dua. Pada bunga jantan memiliki tandan dan bertangkai panjang dengan kelopak yang sangat kecil, sedangkan pada bunga betina berdiri sendiri, dengan tanpa mahkota (terlepas), memiliki warna kekuningan.

4.      Buah
Memiliki buah buni, berbentuk bulat telur yang memanjang, memiliki biji yang banyak dibungkus selaput yang berisi cairan dan berduri temple.

Ada 3 (tiga) jenis pepaya :
1.      Pepaya Jantan
Pada pohon pepaya jantan memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang – cabang, biasanya bunga pertamanya terdapat pada pangkal tangkainya. Ciri pada pohon pepaya jantan berwarna putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak berkepala, memiliki benang sari yang tersusun sangat sempurna.

2.      Pepaya Betina
Pada pohon pepaya betina memiliki ciri – ciri diantanya memiliki bunga majemuk atau pada tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Pda tangkai bunganya sangat pendek, memiliki dua buah bunga pada bunga yang berbentuk besarlah yang nantinya akan terbentuk menjadi buah pepaya. Pada bunganya tidak memiliki benang sari, dan selalu berbunga sepanjang tahun.

3.      Pepaya Sempurna
Pada pohon pepaya jenis ini memiliki bunga yang sangat sempurna susunannya, sehingga bakal buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan pada dirinya sendiri.
Ada 3 (tiga) jenis pepaya sempurna yaitu :
a.       Bebenang sari 5 dan bakal buah yang bulat
b.      Berbenang sari 10 dan bakal buah yang lonjong
c.       Berbenang sari 2 – 10 dan bakal buah yang mengkerut
Pada jenis pertama pepaya dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, tanpa mengenal musim berbuah.

Khasiat Pada Buah Pepaya

1.      Pepaya mengandung jumlah Vitamin C yang lebih besar, yaitu 48 x lebih besar dari buah Apel
2.      Pepaya dapat membantu menghilangkan racun yang berada didalam tubuh manusia
3.      Pepaya dapat menyegarkan kulit pada manusia
4.      Pepaya memiliki enzim yang dapat mendorong proses metabolisme kulit, sehingga kulit dapat lebih cerah dan bersinar
5.      Pepaya dapat membantu pertumbuhan payudara pada kaum wanita
6.      Pepaya dapat merangsang hormon pada kaum wanita sehingga dapat menghasilkan jumlah ASI yang cukup besar.
7.      Pepaya dapat menekan dan mengurangi serangan kanker servik
8.      Papaya dapat mengurangi terjadinya kanker usus

Pengobatan Tradisional Dengan Pepaya
Selain dimanfaatkan buahnya, ternyata pepana banyak memiliki manfaat yang sangat besar dalam hal pengobatan, yang mana belum banyak orang yang mengetahuinya. Mari kita bahas satu persatu manfaat pepaya dalam bidang pengobatan / untuk kesehatan.

1.      Untuk Mengobati Kulit Yang Melepuh Karena Panas
Toreh kulit buah pepaya, tampung getahnya dan oleskan, diamkan selama sehari semalam pada bagian yang melepuh terkena panas. Bila bagian yang melepuh terkena panas besar atau agak luas, parutlah pepaya dan daging buangnya, lalu tempelkan pada bagian yang melepuh terkena panas.
2.      Mengobati Malaria dan Demam Berdarah
Tumbuk daun pepaya muda hingga menjadi ½ gelas, tambahkan air ¾ gelas dan garam, peras dan saring. Minumlah 3 kali dalam sehari, lakukan hingga 5 hari secara berturut – turut.
3.      Mengobati Dari Gigitan Ular Berbisa
Ambillah 5 jari akar pepaya, bilas dan cuci hingga bersih, tumbuklah dengan halus, tempelkan dan balutlah dengan perban pada bagian yang luka. Ganti setial 2 kali sehari.
4.      Mencegah Demam Nifas
Ambil dan cucilah daun pepaya muda, iris – iris hingga lembut, rebuslah dengan gula aren dan air 1 gelas / secukupnya, biarkan hingga air menyusut setengahnya, minumlah selama 2 hari secara berturut – turut.
5.      Menyembuhkan Cacingan
Ambillah 2 sendok biji pepaya, tumbuh hingga halus, campurlah dengan ½ gelas air, 1 sendok madu, seduhkan dengan air hangat, minumlah 1 x dalam sehari
6.      Menghilangkan Uban
Jermurlah 2 sendok makan biji pepaya, jemur hingga kering, sangria sampai hangus, tumbuk hingga halus, campurlan dengan sedikit minyak kelapa, aduklah hingga merata, oleskan pada bagian kulit kepala hingga rata dengan dipijat – pijat dengan jari, lakukanlah seperti orang keramas, lakukanlah sebelum tidur setiap hari selama 1 minggu.
7.      Melancarkan Buang Air Besar
Makanlah buah pepaya yang sudah masak sebanyak 3 x sehari
8.      Menyembuhkan Maag
Makanlah buah pepaya yang sudah masak sebanyak 3 – 4 x sehari
9.      Menyembuhkan Sariawan
Makanlah buah pepaya yang sudah masak sebanyak 2 – 3 x sehari
10.  Menyembuhkan Sembelit
Makanlah buah pepaya yang sudah masak sebanyak 3 – 4 x sehari
11.  Melancarkan ASI
Ambil beberapa helai daun pepaya, cuci dengan bersih, layukan diatas tungku/api, pada saat daun itu hangat, letakkanlah disekeliling payudara.
12.  Menghilangkan Flue
Ambil dan cucilah 2 – 3 helai daun pepaya muda,tumbuklah, peras, campur dengan garam secukupnya, minum 2 x sehari untuk anak – anak dan 4 kali sehari untuk orang dewasa.
13.  Dapat melancarkan Air Seni dan Mengeluarkan Batu Ginjal
Ambillah 3 jari akar pepaya, bilas dan bersihkan, lalu potong – potong hingga kecil, rebuslah dengan air sebanyak 4 gelas, biarkan sampai airnya surut kira – kira menjadi 2 gelas atau setengahnya,  dinginkan, saring, dan minumlah 3 x sehari sebanyak ¾ gelas, untuk menghilangkan rasa pahit dapat pula dicampur dengan sesendok madu murni.
14.  Sakit Gigi
Ambillah getah pepaya muda teteskan pada kapas yang bersih, sumbatkan pada bagian gigi yang sakit.
15.  Menyembuhkan Hipertensi
Parut buah pepaya yang masih muda dan peras, minum arinya 2 x sehari, lakukanlah selama 3 hari secara rutin
16.  Menghilangkan Pecah – pecah Pada Tumit
Gosokkan pepaya muda pada tumit yang pecah – pecah, biarkan antra waktu ¼ jam, lalu cuci dan bersihkan.
17.  Menyembuhkan Luka Bakar
Cuci dengan bersih pepaya muda, keluarkan getahnya dan oleskan pada bagian yang terluka bakar.
18.  Kutil atau Luka Kecil
Oleskan getak pepaya pada Kutil atau Luka kecil setiap 3 jam sekali
19.  Menyembuhkan Gigitan Serangga
Ambillah 5 akar pepaya, lumatkan dengan cara ditumbuk, oleskan pada bagian yang sakit bila perlu dibalut/diperban dengan olesan tersebut.
20.  Melancarkan Menstruasi (HAID)
Ambil dan cucilah 2 helai daun pepaya, tumbuk hingga halus, beri air ¼ gelas beri garam secukupnya, minum 1 kali sehari untuk melancarkan menstruasi (haid)
21.  Menyembuhkan Keputihan
Ambillah sehelai daun pepaya, bilas dan cuci dengan bersih, iris dengan halus, campur dengan 50 gram akar alang – alang yang sudah dibersihkan, pulasari, rebus dengan air 1,5 liter, didihkan dan saring. Minumlah sekali dalam sehari, lakukan secara rutin hingga sembuh dari keputihan.
22.  Menghilangkan Jerawat
Ambil 2 sampai 3 helai daun pepaya yang sudah tua, lalu jemur hingga layu, tumbuk dan berilah air secukupnya, peras dan ambil sarinya, oleskan pada bagian muka yang berjerawat secara rutin, maka jerawat berangsur – angsur akan hilang dan kulit menjadi bersih dari jerawat.
23.  Mengobati Diare
Tumbuklah biji pepaya, seduhlah dengan air yang hangat, minumlah 3 x sehari. Hal tersebut bisa mengurangi / menyembuhkan dari diare.

PERINGATAN !!! : Untuk wanita yang sedang hamil khususnya pada saat awal atau usia kehamilan yang masih muda, dilarang untuk mengkonsumsi buah pepaya yang masih muda, dikarena dapat mengganggu proses kehamilan atau perkembangan janin.


JENIS – JENIS PEPAYA

Ada beberapa jenis pepaya yang paling banyak di budidayakan, diantaranya :

1.      Pepaya Bangkok
Pepaya Bangkok mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 70-an yang berasal dari Negara Thailand. Pepaya jenis ini dibudidayakan di Indonesia dikarenakan buahnya yang berbentuk besar jika dibandingkan dengan jenis – jenis pepaya lainnya. Berat pada pepaya jenis Bangkok ini hingga 3,5 kg bahkan bisa lebih. Jenis pepaya Bangkok ini banyak diminati banyak orang atau dipasaran.

2.      Pepaya Cibinong
Buah pada pepaya jenis ini membesar pada bagian tengahnya, sedangkan pada bagian ujung – ujungnya kecil. Berat buah pepaya Cibinong ini mencapai 2,5 kg perbuahnya.

3.      Pepaya Hawai
Papaya jenis ini bentuknya kecil, bahkan beratnya hanya 0,5 kg perbuahnya, dan biasanya hanya bisa disantap oleh satu orang saja, atau sering dikenal dengan sebutan pepaya solo yang berarti pepaya tersebut hanya dapat dikonsumsi oleh satu orang saja.

4.      Papaya California
Pepaya jenis ini berbentuk lonjong pada bagian buahnya, tinggi pohon bisa lebih dari 2 meter, daunnya berjari banyak. Buahnya berkulit tebal, tetapi mempunyai rasa yang sangat manis sehingga banyak digemari dipasaran. Berat buah dapat mencapai 2 kg perbuahnya.

5.      Pepaya Gunung
Pepaya jenis ini banyak tumbuh didaerah pegunungan dan yang berudara yang sejuk, seperti di daerah Wonosobo Jawa Tengah, Magelang, juga diberbagai wilayah pegunungan Indonesia lainnya yang sejuk. Asal muasal jenis pepaya ini adalah dari dataran tinggi Andes wilayah Amerika Selatan. Tinggi pohon jenis pepaya ini mulai 1 meter hingga 2 meter. Buahnya berbentuk agak bulat dan kecil jika dibandingkan dengan jenis pepaya lainnya. Banyak digunakan untuk bahan manisan, karena kurang diminati dipasaran mengingat buahnya yang relatif kecil.


BUDIDAYA PEPAYA

Dalam budidaya tanaman pepaya perlu diperhatikan hal – hal sebagai berikut :

1.      Menentukan Lokasi
Kita bersyukur sebagai bangsa Indonesia yang subur alamnya, sehingga dapat menanam serta membudidayakan tanaman pepaya diseluruh wilayah Indonesia tercinta kita ini.
Pohon pepaya dapat hidup dan tumbuh subur didaerah tropis dan subtropis. Dalam budidaya pohon pepaya, pertama – tama pilihlah wilayah yang baik untuk pembudiyaan, yang meliputi diantaranya :
a.       Lahan yang terbuka, luas bisa disesuaikan sesuai dengan keinginan seberapa besar kita akan melakukan budidaya pepaya.
b.      Lahan harus mendapatkan sinar matahari secara langsung
c.       Diluar wilayah lahan harus ada tanaman lainnya, agar dapat menghambat angin yang terlalu kencang, karena dapat merusak bunga pohon pepaya.
d.      Tanaman pepaya lebih cocok tumbuh di dataran antara 700 – 100 dpl (diatas permukaan laut)
e.       Curah hujan yang cukup baik antara 1000 – 2000 mm/tahun
f.       Suhu yang ideal untuk penanaman pohon pepaya adalah 24 – 26 0C
g.      Kelembaban yang sedang

Gambar Lokasi / Lahan 


2.      Pemeliharaan Media Tanam
Tanah yang baik dan bagus untuk penanaman pohon pepaya adalah jenis tanah Latosol dan Andosol (tanah yang mengandung lempung dan pasir) dengan kondisi tanah netral yang memiliki pH antara 6 – 7 pH. Pada saat penanaman yang harus diperhatikan adalah kadar air tanah, karena pohon pepaya tidak cocok pada tanah yang terlalu banyak airnya, tetapi tidak terlalu kering. Karena tanah yang basah dapat menyebabkan jamur, dan akan merusak pertumbuhan tanaman pepaya.

3.      Persiapan Lahan Budidaya
Tahapan ini adalah tahapan pengolahan tanah pada lahan budidaya, yaitu dengan membersihkan lahan dari rumput, semak belukar, membersihkan tanaman parasit seperti jamur, krokot, dan lainnya. Untuk pengolahan tanah dapat secara manual dengan menggunakan cangkul ataupun bisa menggunakan traktor apabila ada. Olahlah tanah dengan cara dibolak – balik tanah yang akan digunakan untuk budidaya pohon pepaya. Dengan ukuran L 2 m x T 30 cm x P 10 atau dapat disesuaikan dengan lahan yang ada. Buatlah lubang tanam berukuran 50 x 50 x 40 cm. Diamkan tanah yang telah diolah tersebut selama 2 hingga 3 hari sebelum proses penanaman bibit. (lihat gambar diatas)

4.      Pembibitan Pepaya
Untuk pembibitan dapat dengan tahap penyemaian bibit, dengan cara membeli bibit yang sudah siap tanam di koperasi – koperasi Dinas Pertanian terdekat. Karena bibit yang di beli melalui Dinas Pertanian sudah pasti mutu dan kualitasnya terjamin, aman dari penyakit dan hama pada tanaman pepaya tersebut.
Berikut cara penyemaian bibit :
a.       Siapkan biji pepaya yang akan disemaikan (baik biji/bibit yang dibeli dari Dinas Pertanian ataupun biji yang berasal dari buah pepaya yang super)
b.      Rendam biji pepaya tersebut dalam larutan fungisida selama 30 menit, atau Anda bisa gunakan furadam atau juga benlate 0,5 gram/liter. Setelah proses perendaman selesai, jemur atau keringkan kembali biji bibit tersebut.
c.       Siapkan media tanam bibit, yaitu perbandingan (2:1) antara tanah dan pupuk kandang yang digunakan. Perhatikan pupuk kandang yang dipakai sebelumnya harus dibersihkan atau disaring.
d.      Tambahkan pupuk TSP untuk merangsang perkecambahan bibit pepaya.
e.       Masukan media tanam kedalam poliback kecil, atau plastic berukuran 1 ons sebagai tempat penanamannya.
f.       Lindungi tempat penyemaian dari sinar matahari secara langsung, atau tutup tempat penyemaian dengan menggunakan paranet.
g.      Lakukanlah penyiraman secara rutin agar tanah tetap terjaga kelembabannya.
h.      Setelah bibit mulai tumbuh bukalah paranet sedikit demi sedikit agar tidak menghambat pertumbuhannya, dan bibit mendapatkan sinar matahari. Lakukanlah cara tersebut hingga bibit sudah siap untuk ditanam.
i.        Penyemaian dalam budidaya pepaya umumnya dilakukan hingga daun tumbuh 4 helai atau lebih dan usia tanam sekitar 1,5 – 2,5 bulan, setelah itu bibit siap untuk dipindahkan atau ditanam.
Gambar Pembibitan 

5.      Cara Penanaman Bibit Yang Baik
Setelah bibit berumur ± 2 bulan, pindahkan bibit tersebut ke lahan budidaya yang telah dipersiapkan sebelumnya. Lubang untuk tanam sudah dipersiapkan 2 minggu sebelumnya dari proses penanaman bibit.
Ukuran lubang 60 x 60 x 60 cm dengan jarak tanam adalah 2 m2, diamankan dalam waktu 2 – 3 hari sebelumnya. Tambahkan pupuk kandang, pupuk NPK dan sedikit kapur, kemudian lubang ditutup kembali dan diamkan hingga 2 – 3 hari.
Sebelum pemindahan tanam bibit, terlebih dahulu siramlah polyback hingga basah, angkat secara perlahan agar tidak ada akar yang rusak dari pengangkatan bibit tersebut. Masukkanlah bibit tersebut ke dalam tanah/lubang yang telah dipersiapkan. Setelah dimasukkan bibit kedalam lubang tanam, tutuplah kembali tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, tekan tanah disekitaran secara perlahan dipadatkan dan lakukanlah penyiraman.

Gambar Penanaman Pepaya 

6.      Pemeliharaan Tanaman
Untuk pemeliharaan harus dilakukan secara rutin, tujuannya adalah agar pertumbuhan pohon budidaya pepaya dapat tumbuh secara bagus dan memuaskan.
Adapun langkah – langkah pemeliharaan budidaya pepaya adalah sebagai berikut :
a.       Lakukanlah penjarangan tanaman, agar dapat mengurangi tanaman pepaya yang tumbuh tidak optimal dan akan sangat membantu pada saat penyerbukan bunga antara jantan dan betina nantinya.
b.      Lakukanlah penyiangan secara rutin yang bertujuan untuk membuang gulma atau hama yang tumbuh disekitar tanaman pepaya.
c.       Pembubuhan/pendangiran, yaitu mencangkul tanah disekitar tanaman, agar pupuk dapat diserap tanaman dengan baik.
d.      Setelah tahapan – tahapan diatas dilakukan tahapan berikutnya adalan proses penyiraman secara rutin.
Gambar Pemeliharaan Tanaman Pepaya 

7.      Pemberian Pupuk
Tanaman pepaya sangat memerlukan zat – zat mineral dimana ia tumbuh. Untuk memenuhi akan hal itu lakukanlah pemupukan dengan baik dan benar agar pertumbuhan tanaman dapat berjalan dengan hasil yang bagus dan memuaskan. Berikut langkah – langkah dalam pemberian pupuk :
a.       Setelah 1 minggu dari proses penanaman, lakukan pemupukan dengan menggunakan ZA 50g, Urea 25g, TSP 50g dan 25g KCL, lakukan pemupukan diarea tanam secara melingkar mengelilingi tanaman.
b.      Setelah umur 1 bulan penanaman, lakukan pemupukan kembali dengan komposisi ditingkatkan ZA 75g, TSP 75g, KCL 40g, dan 35g, lakukanlah pemupukan melingkari area tanam.
c.       Pada umur 3 – 5 bulan, komposisi pemupukan yang digunakan adalah ZA 75g, TS 50g, KCL 50g dan Urea 50g.
d.      Pada umur 6 bulan lebih, pemupukan dilakukan tiap bulan, ZA 100g, TSP 755g, KCL 75g, dan Urea 60g.
Gambar Pemberian Pupuk  

8.      Proses Panen
Masa panen adalah masa yang paling dinantikan oleh para petani budidaya pepaya ini. Dari masa panen inilah kita mengetahui hasil yang kita peroleh dari pembudiyaan pepaya tersebut. Adapun masa panen dilakukan sebagai berikut :
1.      Masa panen tanaman pepaya berkisar antara 8 – 9 bulan
2.      Serat atau kulit buah sudah mulai menguning
3.      Lakukanlah masa panen pada buah mulai setengah matang, karena hal ini akan lebih bagus dilakukan ketimbang buah sudah masak. Hal ini untuk menghindari buah cepat busuk pada masa panen.
4.      Masa panen dilakukan 4 – 7 hari sekali
5.      Siapkan tempat untuk menaruh hasil panen yang aman dan bersih dari hama (tikus maupun serangga lainnya)
6.      Siapkan media angkut untuk pemasarannya
7.      Hubungi rekan bisnis secepatnya untuk memperlancar pemasaran

Gambar Pepaya Sudah Siap Panen

Gambar Hasil Panen



Selamat mencoba, salam sukses selalu buat Anda!   

Demikianlah pembahasan sekilas tentang pepaya, semoga tulisan ini dapat berguna bagi kita semua…..Amin!


0 komentar:

Post a Comment

Flag Counter

Total Pageviews

POSTING TERBARU

.comment-content a {display: none;}