Menurut serjarah buah pepaya berasal
dari Mexico sebuah tempat bagian utara Amerika Serikat. Nama pepaya di
Indonesia diambil dari bahasa Belanda “Papaja”,
dalam bahasa Jawa sering disebut “Kates”.
Buah pepaya dikonsumsi pada dagingnya baik yang masih muda maupun sudah masak /
matang.
Pada buah pepaya yang masih muda
biasanya banyak digunakan sebagai sayuran, sedangkan pada buah pepaya yang
sudah masak biasanya dijadikan sebagai buah – buahan baik itu sebagai buah
pelengkap sesudah makan (buah cuci mulut),
sebagai campuran sajian seperti es cocktail, dan sebagainya. Pohon pepaya
adalah tanaman yang sangat cocok dibudidayakan didaerah tropis, khususnya
negeri tercinta kita Indonesia.
Pepaya (Carica Papaya L) merupakan tumbuhan yang berbatang tegak dan basah.
Pohon pepaya umumnya tidak bercabang, misalkan bercabangpun hanya sedikit,
tingginya mulai dari 1 – 10 m dan memiliki daun yang membentuk menyerupai
spiral pada batang pohon bagian atas.
Daunnya berbentuk bulat/bundar
(orbicularis), merupakan daun tunggal bertulang, menjari dengan tangkai yang
panjang dan berlubang di bagian tengah. Tepi daun bercanggup menjari
(palmatifidus). Pada permukaan daun licin (laevis) sedikit mengkilat (nitidus),
daging serperti perkamen (perkamenteus)
Kingdom : Plantae
(Tumbuhan)
Subkingdom : Tacheoionta
(Tumbuhan Berpembuluh)
Super Divisi : Supermatophyta
(Menghasilkan Biji)
Divisi : Magnoliophyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Sub Kelas : Dilleniidae
Ordo : Violales
Famili : Caricaceae
Spesies : Carica Papaya L
CIRI – CIRI PADA PEPAYA
Pepaya mempunyai beberapa ciri
diantaranya :
1. Batang
Pada bagian
batang berbentuk bulat silinder, terkadang ada yang bercabang, memiliki rongga
didalamnya, batang tidak berkayu, berwarna putih kekuning – kuningan.
2. Daun
Berdaun lebar,
memiliki helai daun yang berbentuk jari, daun berjejal pada ujung batang dan
ujung cabangnya, memiliki tangkai daun yang panjang dan hampir menyerupai pipa.
3. Bunga
Pada bunga
pepaya memiliki kelamin dan berumah dua. Pada bunga jantan memiliki tandan dan
bertangkai panjang dengan kelopak yang sangat kecil, sedangkan pada bunga
betina berdiri sendiri, dengan tanpa mahkota (terlepas), memiliki warna
kekuningan.
4. Buah
Memiliki buah
buni, berbentuk bulat telur yang memanjang, memiliki biji yang banyak dibungkus
selaput yang berisi cairan dan berduri temple.
Ada
3 (tiga) jenis pepaya :
1. Pepaya Jantan
Pada pohon
pepaya jantan memiliki bunga majemuk yang bertangkai panjang dan bercabang –
cabang, biasanya bunga pertamanya terdapat pada pangkal tangkainya. Ciri pada
pohon pepaya jantan berwarna putih/bakal buah yang rundimeter yang tidak
berkepala, memiliki benang sari yang tersusun sangat sempurna.
2. Pepaya Betina
Pada pohon
pepaya betina memiliki ciri – ciri diantanya memiliki bunga majemuk atau pada
tangkai bunga terdapat beberapa bunga. Pda tangkai bunganya sangat pendek,
memiliki dua buah bunga pada bunga yang berbentuk besarlah yang nantinya akan
terbentuk menjadi buah pepaya. Pada bunganya tidak memiliki benang sari, dan
selalu berbunga sepanjang tahun.
3. Pepaya Sempurna
Pada pohon
pepaya jenis ini memiliki bunga yang sangat sempurna susunannya, sehingga bakal
buah dan benang sari dapat melakukan penyerbukan pada dirinya sendiri.
Ada 3 (tiga)
jenis pepaya sempurna yaitu :
a.
Bebenang
sari 5 dan bakal buah yang bulat
b.
Berbenang
sari 10 dan bakal buah yang lonjong
c.
Berbenang
sari 2 – 10 dan bakal buah yang mengkerut
Pada jenis
pertama pepaya dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun, tanpa mengenal musim
berbuah.
Khasiat Pada
Buah Pepaya
1.
Pepaya
mengandung jumlah Vitamin C yang lebih besar, yaitu 48 x lebih besar dari buah Apel
2.
Pepaya
dapat membantu menghilangkan racun yang berada didalam tubuh manusia
3.
Pepaya
dapat menyegarkan kulit pada manusia
4.
Pepaya
memiliki enzim yang dapat mendorong proses metabolisme kulit, sehingga kulit
dapat lebih cerah dan bersinar
5.
Pepaya
dapat membantu pertumbuhan payudara pada kaum wanita
6.
Pepaya
dapat merangsang hormon pada kaum wanita sehingga dapat menghasilkan jumlah ASI
yang cukup besar.
7.
Pepaya
dapat menekan dan mengurangi serangan kanker servik
8.
Papaya
dapat mengurangi terjadinya kanker usus
Pengobatan
Tradisional Dengan Pepaya
Selain
dimanfaatkan buahnya, ternyata pepana banyak memiliki manfaat yang sangat besar
dalam hal pengobatan, yang mana belum banyak orang yang mengetahuinya. Mari
kita bahas satu persatu manfaat pepaya dalam bidang pengobatan / untuk
kesehatan.
1.
Untuk
Mengobati Kulit Yang Melepuh Karena Panas
Toreh kulit buah
pepaya, tampung getahnya dan oleskan, diamkan selama sehari semalam pada bagian
yang melepuh terkena panas. Bila bagian yang melepuh terkena panas besar atau
agak luas, parutlah pepaya dan daging buangnya, lalu tempelkan pada bagian yang
melepuh terkena panas.
2.
Mengobati
Malaria dan Demam Berdarah
Tumbuk daun
pepaya muda hingga menjadi ½ gelas, tambahkan air ¾ gelas dan garam, peras dan
saring. Minumlah 3 kali dalam sehari, lakukan hingga 5 hari secara berturut –
turut.
3.
Mengobati
Dari Gigitan Ular Berbisa
Ambillah 5 jari
akar pepaya, bilas dan cuci hingga bersih, tumbuklah dengan halus, tempelkan
dan balutlah dengan perban pada bagian yang luka. Ganti setial 2 kali sehari.
4.
Mencegah
Demam Nifas
Ambil dan
cucilah daun pepaya muda, iris – iris hingga lembut, rebuslah dengan gula aren
dan air 1 gelas / secukupnya, biarkan hingga air menyusut setengahnya, minumlah
selama 2 hari secara berturut – turut.
5.
Menyembuhkan
Cacingan
Ambillah 2
sendok biji pepaya, tumbuh hingga halus, campurlah dengan ½ gelas air, 1 sendok
madu, seduhkan dengan air hangat, minumlah 1 x dalam sehari
6.
Menghilangkan
Uban
Jermurlah 2
sendok makan biji pepaya, jemur hingga kering, sangria sampai hangus, tumbuk
hingga halus, campurlan dengan sedikit minyak kelapa, aduklah hingga merata,
oleskan pada bagian kulit kepala hingga rata dengan dipijat – pijat dengan
jari, lakukanlah seperti orang keramas, lakukanlah sebelum tidur setiap hari
selama 1 minggu.
7.
Melancarkan
Buang Air Besar
Makanlah buah
pepaya yang sudah masak sebanyak 3 x sehari
8.
Menyembuhkan
Maag
Makanlah buah
pepaya yang sudah masak sebanyak 3 – 4 x sehari
9.
Menyembuhkan
Sariawan
Makanlah buah
pepaya yang sudah masak sebanyak 2 – 3 x sehari
10. Menyembuhkan
Sembelit
Makanlah buah
pepaya yang sudah masak sebanyak 3 – 4 x sehari
11. Melancarkan ASI
Ambil beberapa
helai daun pepaya, cuci dengan bersih, layukan diatas tungku/api, pada saat
daun itu hangat, letakkanlah disekeliling payudara.
12. Menghilangkan
Flue
Ambil dan
cucilah 2 – 3 helai daun pepaya muda,tumbuklah, peras, campur dengan garam
secukupnya, minum 2 x sehari untuk anak – anak dan 4 kali sehari untuk orang
dewasa.
13. Dapat
melancarkan Air Seni dan Mengeluarkan Batu Ginjal
Ambillah 3 jari
akar pepaya, bilas dan bersihkan, lalu potong – potong hingga kecil, rebuslah
dengan air sebanyak 4 gelas, biarkan sampai airnya surut kira – kira menjadi 2
gelas atau setengahnya, dinginkan,
saring, dan minumlah 3 x sehari sebanyak ¾ gelas, untuk menghilangkan rasa
pahit dapat pula dicampur dengan sesendok madu murni.
14. Sakit Gigi
Ambillah getah
pepaya muda teteskan pada kapas yang bersih, sumbatkan pada bagian gigi yang
sakit.
15. Menyembuhkan
Hipertensi
Parut buah
pepaya yang masih muda dan peras, minum arinya 2 x sehari, lakukanlah selama 3
hari secara rutin
16. Menghilangkan
Pecah – pecah Pada Tumit
Gosokkan pepaya
muda pada tumit yang pecah – pecah, biarkan antra waktu ¼ jam, lalu cuci dan
bersihkan.
17. Menyembuhkan Luka
Bakar
Cuci dengan
bersih pepaya muda, keluarkan getahnya dan oleskan pada bagian yang terluka
bakar.
18. Kutil atau Luka
Kecil
Oleskan getak
pepaya pada Kutil atau Luka kecil setiap 3 jam sekali
19. Menyembuhkan
Gigitan Serangga
Ambillah 5 akar
pepaya, lumatkan dengan cara ditumbuk, oleskan pada bagian yang sakit bila
perlu dibalut/diperban dengan olesan tersebut.
20. Melancarkan
Menstruasi (HAID)
Ambil dan
cucilah 2 helai daun pepaya, tumbuk hingga halus, beri air ¼ gelas beri garam
secukupnya, minum 1 kali sehari untuk melancarkan menstruasi (haid)
21. Menyembuhkan
Keputihan
Ambillah sehelai
daun pepaya, bilas dan cuci dengan bersih, iris dengan halus, campur dengan 50
gram akar alang – alang yang sudah dibersihkan, pulasari, rebus dengan air 1,5
liter, didihkan dan saring. Minumlah sekali dalam sehari, lakukan secara rutin
hingga sembuh dari keputihan.
22. Menghilangkan
Jerawat
Ambil 2 sampai 3
helai daun pepaya yang sudah tua, lalu jemur hingga layu, tumbuk dan berilah
air secukupnya, peras dan ambil sarinya, oleskan pada bagian muka yang
berjerawat secara rutin, maka jerawat berangsur – angsur akan hilang dan kulit
menjadi bersih dari jerawat.
23. Mengobati Diare
Tumbuklah biji
pepaya, seduhlah dengan air yang hangat, minumlah 3 x sehari. Hal tersebut bisa
mengurangi / menyembuhkan dari diare.
PERINGATAN !!! : Untuk wanita
yang sedang hamil khususnya pada saat awal atau usia kehamilan yang masih muda,
dilarang untuk mengkonsumsi buah pepaya yang masih muda, dikarena dapat
mengganggu proses kehamilan atau perkembangan janin.
JENIS
– JENIS PEPAYA
Ada beberapa jenis pepaya yang paling
banyak di budidayakan, diantaranya :
1.
Pepaya
Bangkok
Pepaya Bangkok
mulai dibudidayakan di Indonesia pada tahun 70-an yang berasal dari Negara Thailand.
Pepaya jenis ini dibudidayakan di Indonesia dikarenakan buahnya yang berbentuk
besar jika dibandingkan dengan jenis – jenis pepaya lainnya. Berat pada pepaya
jenis Bangkok ini hingga 3,5 kg bahkan bisa lebih. Jenis pepaya Bangkok ini
banyak diminati banyak orang atau dipasaran.
2.
Pepaya
Cibinong
Buah pada pepaya
jenis ini membesar pada bagian tengahnya, sedangkan pada bagian ujung –
ujungnya kecil. Berat buah pepaya Cibinong ini mencapai 2,5 kg perbuahnya.
3.
Pepaya
Hawai
Papaya jenis ini
bentuknya kecil, bahkan beratnya hanya 0,5 kg perbuahnya, dan biasanya hanya
bisa disantap oleh satu orang saja, atau sering dikenal dengan sebutan pepaya
solo yang berarti pepaya tersebut hanya dapat dikonsumsi oleh satu orang saja.
4.
Papaya
California
Pepaya jenis ini
berbentuk lonjong pada bagian buahnya, tinggi pohon bisa lebih dari 2 meter,
daunnya berjari banyak. Buahnya berkulit tebal, tetapi mempunyai rasa yang
sangat manis sehingga banyak digemari dipasaran. Berat buah dapat mencapai 2 kg
perbuahnya.
5.
Pepaya
Gunung
Pepaya jenis ini
banyak tumbuh didaerah pegunungan dan yang berudara yang sejuk, seperti di
daerah Wonosobo Jawa Tengah, Magelang, juga diberbagai wilayah pegunungan
Indonesia lainnya yang sejuk. Asal muasal jenis pepaya ini adalah dari dataran
tinggi Andes wilayah Amerika Selatan. Tinggi pohon jenis pepaya ini mulai 1
meter hingga 2 meter. Buahnya berbentuk agak bulat dan kecil jika dibandingkan
dengan jenis pepaya lainnya. Banyak digunakan untuk bahan manisan, karena
kurang diminati dipasaran mengingat buahnya yang relatif kecil.
BUDIDAYA
PEPAYA
Dalam budidaya tanaman pepaya perlu
diperhatikan hal – hal sebagai berikut :
1.
Menentukan
Lokasi
Kita bersyukur
sebagai bangsa Indonesia yang subur alamnya, sehingga dapat menanam serta
membudidayakan tanaman pepaya diseluruh wilayah Indonesia tercinta kita ini.
Pohon pepaya
dapat hidup dan tumbuh subur didaerah tropis dan subtropis. Dalam budidaya
pohon pepaya, pertama – tama pilihlah wilayah yang baik untuk pembudiyaan, yang
meliputi diantaranya :
a.
Lahan
yang terbuka, luas bisa disesuaikan sesuai dengan keinginan seberapa besar kita
akan melakukan budidaya pepaya.
b.
Lahan
harus mendapatkan sinar matahari secara langsung
c.
Diluar
wilayah lahan harus ada tanaman lainnya, agar dapat menghambat angin yang
terlalu kencang, karena dapat merusak bunga pohon pepaya.
d.
Tanaman
pepaya lebih cocok tumbuh di dataran antara 700 – 100 dpl (diatas permukaan
laut)
e.
Curah
hujan yang cukup baik antara 1000 – 2000 mm/tahun
f.
Suhu
yang ideal untuk penanaman pohon pepaya adalah 24 – 26 0C
g.
Kelembaban
yang sedang
Gambar Lokasi / Lahan
2.
Pemeliharaan
Media Tanam
Tanah yang baik
dan bagus untuk penanaman pohon pepaya adalah jenis tanah Latosol dan Andosol
(tanah yang mengandung lempung dan pasir)
dengan kondisi tanah netral yang memiliki pH antara 6 – 7 pH. Pada saat
penanaman yang harus diperhatikan adalah kadar air tanah, karena pohon pepaya
tidak cocok pada tanah yang terlalu banyak airnya, tetapi tidak terlalu kering.
Karena tanah yang basah dapat menyebabkan jamur, dan akan merusak pertumbuhan
tanaman pepaya.
3.
Persiapan
Lahan Budidaya
Tahapan ini
adalah tahapan pengolahan tanah pada lahan budidaya, yaitu dengan membersihkan
lahan dari rumput, semak belukar, membersihkan tanaman parasit seperti jamur,
krokot, dan lainnya. Untuk pengolahan tanah dapat secara manual dengan
menggunakan cangkul ataupun bisa menggunakan traktor apabila ada. Olahlah tanah
dengan cara dibolak – balik tanah yang akan digunakan untuk budidaya pohon
pepaya. Dengan ukuran L 2 m x T 30 cm x P 10 atau dapat disesuaikan dengan
lahan yang ada. Buatlah lubang tanam berukuran 50 x 50 x 40 cm. Diamkan tanah
yang telah diolah tersebut selama 2 hingga 3 hari sebelum proses penanaman
bibit. (lihat gambar diatas)
4.
Pembibitan
Pepaya
Untuk pembibitan
dapat dengan tahap penyemaian bibit, dengan cara membeli bibit yang sudah siap
tanam di koperasi – koperasi Dinas Pertanian terdekat. Karena bibit yang di
beli melalui Dinas Pertanian sudah pasti mutu dan kualitasnya terjamin, aman
dari penyakit dan hama pada tanaman pepaya tersebut.
Berikut cara
penyemaian bibit :
a.
Siapkan
biji pepaya yang akan disemaikan (baik biji/bibit yang dibeli dari Dinas
Pertanian ataupun biji yang berasal dari buah pepaya yang super)
b.
Rendam
biji pepaya tersebut dalam larutan fungisida selama 30 menit, atau Anda bisa
gunakan furadam atau juga benlate 0,5 gram/liter. Setelah proses perendaman
selesai, jemur atau keringkan kembali biji bibit tersebut.
c.
Siapkan
media tanam bibit, yaitu perbandingan (2:1) antara tanah dan pupuk kandang yang
digunakan. Perhatikan pupuk kandang yang dipakai sebelumnya harus dibersihkan
atau disaring.
d.
Tambahkan
pupuk TSP untuk merangsang perkecambahan bibit pepaya.
e.
Masukan
media tanam kedalam poliback kecil, atau plastic berukuran 1 ons sebagai tempat
penanamannya.
f.
Lindungi
tempat penyemaian dari sinar matahari secara langsung, atau tutup tempat
penyemaian dengan menggunakan paranet.
g.
Lakukanlah
penyiraman secara rutin agar tanah tetap terjaga kelembabannya.
h.
Setelah
bibit mulai tumbuh bukalah paranet sedikit demi sedikit agar tidak menghambat
pertumbuhannya, dan bibit mendapatkan sinar matahari. Lakukanlah cara tersebut
hingga bibit sudah siap untuk ditanam.
i.
Penyemaian
dalam budidaya pepaya umumnya dilakukan hingga daun tumbuh 4 helai atau lebih
dan usia tanam sekitar 1,5 – 2,5 bulan, setelah itu bibit siap untuk
dipindahkan atau ditanam.
Gambar Pembibitan
5.
Cara
Penanaman Bibit Yang Baik
Setelah bibit
berumur ± 2 bulan, pindahkan bibit tersebut ke lahan budidaya yang telah
dipersiapkan sebelumnya. Lubang untuk tanam sudah dipersiapkan 2 minggu
sebelumnya dari proses penanaman bibit.
Ukuran lubang 60
x 60 x 60 cm dengan jarak tanam adalah 2 m2, diamankan dalam waktu 2
– 3 hari sebelumnya. Tambahkan pupuk kandang, pupuk NPK dan sedikit kapur,
kemudian lubang ditutup kembali dan diamkan hingga 2 – 3 hari.
Sebelum
pemindahan tanam bibit, terlebih dahulu siramlah polyback hingga basah, angkat
secara perlahan agar tidak ada akar yang rusak dari pengangkatan bibit
tersebut. Masukkanlah bibit tersebut ke dalam tanah/lubang yang telah
dipersiapkan. Setelah dimasukkan bibit kedalam lubang tanam, tutuplah kembali
tanah yang telah dicampur dengan pupuk kandang, tekan tanah disekitaran secara
perlahan dipadatkan dan lakukanlah penyiraman.
Gambar Penanaman Pepaya
6.
Pemeliharaan
Tanaman
Untuk
pemeliharaan harus dilakukan secara rutin, tujuannya adalah agar pertumbuhan
pohon budidaya pepaya dapat tumbuh secara bagus dan memuaskan.
Adapun langkah –
langkah pemeliharaan budidaya pepaya adalah sebagai berikut :
a.
Lakukanlah
penjarangan tanaman, agar dapat mengurangi tanaman pepaya yang tumbuh tidak
optimal dan akan sangat membantu pada saat penyerbukan bunga antara jantan dan
betina nantinya.
b.
Lakukanlah
penyiangan secara rutin yang bertujuan untuk membuang gulma atau hama yang
tumbuh disekitar tanaman pepaya.
c.
Pembubuhan/pendangiran,
yaitu mencangkul tanah disekitar tanaman, agar pupuk dapat diserap tanaman
dengan baik.
d.
Setelah
tahapan – tahapan diatas dilakukan tahapan berikutnya adalan proses penyiraman
secara rutin.
Gambar Pemeliharaan Tanaman Pepaya
7.
Pemberian
Pupuk
Tanaman pepaya
sangat memerlukan zat – zat mineral dimana ia tumbuh. Untuk memenuhi akan hal
itu lakukanlah pemupukan dengan baik dan benar agar pertumbuhan tanaman dapat
berjalan dengan hasil yang bagus dan memuaskan. Berikut langkah – langkah dalam
pemberian pupuk :
a.
Setelah
1 minggu dari proses penanaman, lakukan pemupukan dengan menggunakan ZA 50g,
Urea 25g, TSP 50g dan 25g KCL, lakukan pemupukan diarea tanam secara melingkar
mengelilingi tanaman.
b.
Setelah
umur 1 bulan penanaman, lakukan pemupukan kembali dengan komposisi ditingkatkan
ZA 75g, TSP 75g, KCL 40g, dan 35g, lakukanlah pemupukan melingkari area tanam.
c.
Pada
umur 3 – 5 bulan, komposisi pemupukan yang digunakan adalah ZA 75g, TS 50g, KCL
50g dan Urea 50g.
d.
Pada
umur 6 bulan lebih, pemupukan dilakukan tiap bulan, ZA 100g, TSP 755g, KCL 75g,
dan Urea 60g.
Gambar Pemberian Pupuk
8.
Proses
Panen
Masa panen
adalah masa yang paling dinantikan oleh para petani budidaya pepaya ini. Dari masa
panen inilah kita mengetahui hasil yang kita peroleh dari pembudiyaan pepaya
tersebut. Adapun masa panen dilakukan sebagai berikut :
1.
Masa
panen tanaman pepaya berkisar antara 8 – 9 bulan
2.
Serat
atau kulit buah sudah mulai menguning
3.
Lakukanlah
masa panen pada buah mulai setengah matang, karena hal ini akan lebih bagus
dilakukan ketimbang buah sudah masak. Hal ini untuk menghindari buah cepat
busuk pada masa panen.
4.
Masa
panen dilakukan 4 – 7 hari sekali
5.
Siapkan
tempat untuk menaruh hasil panen yang aman dan bersih dari hama (tikus maupun
serangga lainnya)
6.
Siapkan
media angkut untuk pemasarannya
7.
Hubungi
rekan bisnis secepatnya untuk memperlancar pemasaran
Gambar Pepaya Sudah Siap Panen
Gambar Hasil Panen
Selamat mencoba, salam sukses selalu
buat Anda!
Demikianlah pembahasan sekilas tentang
pepaya, semoga tulisan ini dapat berguna bagi kita semua…..Amin!
0 komentar:
Post a Comment