Jambu batu (Psidium Guajava) sering
jambu biji, jambu siki atau jambu klutuk merupakan tanaman tropis. Berdasarkan
sejarah jambu biji berasal dari Negara Brasil yang penyebarluasannya melalui
Negara Thailand.
Jambu biji banyak digemari oleh
masyarakat luas diseluruh negara. Selain bentuk dan warnya yang menarik, rasanya juga manis, serta
memiliki vitamin C yang cukup tinggi sehingga jambu biji banyak diminati oleh
banyak orang.
Kandungan Gizi
Kandungan gizi dalam 100 gram buah jambu
biji diantaranya : Energi 49 Kal, Protein 0,9 g, Lemak 0,3 g, Karbohidrat 12,2
g, Serat 5,6 g, Kalsium 14 mg, Fosfor 28 mg, Zat Besi 1,1 mg, Vitamin A 24 U,
Vitamin B1 0,02 mg, Vitamin C 87 mg, Air 86 g.
Species
Kingdom : Platae
(Tumbuhan)
Subkingdom : Tracheobionta
(Tumbuhan Berpembuluh)
Super Divisi : Spermatophyta
(Menghasilkan Biji)
Divisi : Magnolipthyta (Tumbuhan Berbunga)
Kelas : Magnoliopsida (Berkeping Dua / Dikotil)
Sub Kelas : Rosidae
Ordo : Myratales
Famili : Myrtaceae (Suku Jambu – jambuan)
Genus : Psidium
Species : Psidium
Guajava L
Ciri – ciri Tumbuhan Jambu :
1.
Berbentuk
Pohon
2.
Batang
Jelas Terlihat
3.
Berkayu
(lignosus)
4.
Silindris
5.
Permukaannya
Licin
6.
Terdapat
Kerak Terlepas (pada bagian kulit kayu yang mati)
7.
Batang
Berwarna Coklat Muda
8.
Percabangan
Dikotom
9.
Arah
Tumbuh Pohon ada yang keatas dan mendatar
10.
Memiliki
Cabang Sirung pendek (Virgula / Virgula Sucre Scen) atau cabang – cabang kecil
dengan ruas – ruas yang pendek
Daun jambu biji
tergolong mempunyai daun tidak lengkap karena hanya terdiri dari tangkai
(petioles) dan helaian (lamina) saja atau daun bertangkai. Letak bagian
terlebarnya jambu biji bagian terlebar daunnya berada ditengah – tengah dan
memiliki bangun jorong, karena perbandingan panjangnya : lebarnya adalah 1 ½ -
2 : 1 (13-15:5,6-6cm).
Gambar Daun Jambu Biji
Pada daun jambu
biji memiliki tulang daun yang menyirip (penninervis) yang mana pada bagian
daun ini memiliki satu ibu tulang yang berjalan dari pangkal hingga ujungnya
yang diteruskan tangkai daun dari ibu tulang kesamping, keluar tulang – tulang
cabang, sehingga susunannya mirip seperti sirip pada ikan. Jambu biji memiliki
ujung daun yang tumpul.
Pangkal daun
membulat (rotundatus), ujung daun tumpul (obtusus). Jambu biji memiliki tepi
daun yang rata (integer), sedangkan pada daging daun (intervinium) seperti
perkamen (perkamenteus). Warna daun pada sisi atas tampak lebih hijau serta
licin jika dibandingkan dengan sisi lapisan bawahnya. Jambu biji memiliki
permukaan daun yang berkerut (rogosus). Sedangkan pada tangkai daun berbentuk
silindris dan tidak menbal pada bagian pangkalnya.
Beberapa manfaat
Jambu Biji dalam hal kesehatan :
1.
Mencegah Penuaan
Dini
Kandungan
zat antioksidan yang tinggi pada jambu biji dapat menetralkan radikal bebas dan
mencegah terjadinya stress oksidatif (penuaan dini)
2.
Menyehatkan
Kulit
Vitamin
A serta nutrisi yang terdapat pada jambu biji dapat meningkatkan kesehatan pada
kulit karena jambu biji dapat mengeluarkan antioksidan yang berada dalam tubuh
manusia, sehingga kulit menjadi lebih segar, sehat dan bercahaya.
3.
Mengurangi
Hipertensi
Jambu
biji dapat mencegah terhdap penebalan pada darah, sehingga mempertahankan
fluiditas darah dan dapat mengurangi tekanan darah. Serat dan hipoglikemik
sangat efektif membantu menurunkan tekanan darah, serta memicu kerja jantung
lebih baik dari penyakit.
4.
Meningkatkan
Sistem Pencernaan
Pada
jambu biji memiliki kandungan lycopene yang dibutuhkan oleh organ tubuh
sehingga dapat meningkatkan sistem pencernaan dengan baik.
5.
Baik Untuk
Kesehatan Indera Mata
Kandungan
vitamin A dimiliki oleh jambu biji dapat menjaga kesehatan indra mata pada
manusia, selain itu dapat mencegah infeksi dan penyakit pada indra mata
manusia.
6.
Mencegah
Penyakit Kanker
Kandungan
zat antioksidan yaitu flavonoid dan fitonutrien pada jambu biji sangat efektif
dalam mencegah kanker, kandungan vitamin C yang dimilikinya cukup tinggi
sehingga dapat menetralkan radikal bebas penyebaran kanker.
7.
Meningkatkan
Jumlah Darah
Kandungan
vitamin E, K, Folat, Niasain, Mangan, Tembaga, Magnesium serta Panthothenic
dapat meningkatkan jumlah sel darah merah pada organ tubuh manusia.
8.
Mengatasi Diare
Jambu
biji memiliki senyawa astringents pada bagian bijinya yang dapat melindungi
organ tubuh dari diare. Senyawa astringens akan menghambat mikroba dan menghilangkan
lender ekstra pada usus, disenfektan serta anti bakteri yang bersifat alkali.
Vitamin C, karotenoid serta kalium akan memperkuat sistem pencernaan.
9.
Dapat Untuk
Mengobati Demam Berdarah (DBD = Demam
Berdarah Dengue)
Jambu
biji juga dapat mengobati demam berdarah / DBD. Caranya : siapkan 3 buah
jambu biji yang matang dan mangkal, bilas dan cuci bersih, blender sampai halus
(buat juice jambu), minumkan kepada penderita 3 x sehari sampai sembuh.
Sedangkan pada buah yang masih mengkal bisa langsung dimakan beserta kulitnya,
sedangkan bijinya tidak usah dimakan.
10. Dapat Menyembuhkan Maag
Jambu
biji juga dapat menyembuhkan penyakit maag. Caranya : ambil daun
jambu biji, bilas dan bersihkan, rebus hingga mendidih dengan 1,5 air, tuangkan
dan sajikan untuk penderita maag sehari 3 x minum sampai berangsur – angsur
sembuh.
11. Mencegah Tumor
Kandungan
lycopene yang dimiliki oleh jambu biji dapat bermanfaat sebagai zat
anti-inflamai serta mencegah pertumbuhan tumor.
BUDIDAYA JAMBU BATU (PSIDIUM GUAJAVA)
1.
Lahan
dan Pengolahan Media Tanam
-
Tentukan
dan pilihlah lahan untuk budidaya Jambu Batu
-
Lakukan
penggemburan tanah dengan cara dicangkul atau dibajak dengan kedalaman -/+ 30
cm dari permukaan tanah
-
Buatlah
bedengan dengan lebar 1 m atau bisa disesuaikan dengan lahan yang dimiliki
-
Buatlah
lubang tanam dengan ukuran 1 x 1 m
-
Apabila
tanahnya ber pH, taburkan 0,5 liter dolomit/lubang tanam, diamkan -/+ sekitar 1
bulan dan berilah pupuk kandang agar tanah bernutrisi
-
Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal tambahkan NPK dengan dosis perbandingan
12:24:81 ons/pohon pada bulan pertama dan kedua.
-
Untuk
bulan ke 3 dan ke 4 berilah NPK dengan perbandingan 15:15:15 ons/pohon
2.
Pembibitan
-
Pembudidayaan
tanaman jambu batu biasanya dengan cara dicangkok / okulasi
-
Pilihlah
bibit yang baik dan sehat
-
Yang
dijadikan induk bibit adalah yang sudah berumur tua
-
Pembibitan
dengna biji :
a.
Biji
dikupas lalu diambil bijinya
b.
Rendamlah
dengan air yang sudah dilarutkan dengan asam chloride (HCl) 25% dan Asam Sulfat
selama 15 menit, setelah itu bilas dengan air bersih 3 x dengan air yang
mengalir selama 10 menit.
c.
Simpan
selama 1 hingga 2 hari, keringkan dengan cara diangin – anginkan, jangan
langsung terkena sinar matahari pada proses pengeringan biji bibitnya
d.
Semaikan
bibit tersebut pada polyback yang sudah diolah dengan pupuk
e.
Siram
setiap hari dengan air secukupnya
f.
Apabila
sudah tumbuh hingga 5 – 6 cm, pindahkan tanaman dari polyback ke lubang tanam
yang sudah disiapkan
3.
Penanaman
-
Olahlah
tanah yang akan digunakan untuk penanaman dengan pupuk kandang 20 liter, dan
siramlah tanah sebelum proses tanam secukupnya
-
Tanamlah
bibit kedalam lubang tanam, timbunlah secara perlahan
-
Berilah
jarak tanam antara 70 cm hingga 1 m antara tanaman yang satu dengan lainnya
-
Lakukan
penyiraman secara rutin 2 x dalam sehari (pagi dan sore)
4.
Pemeliharaan
Tanaman
a.
Penjarangan
dan Penyulaman
Lakukanlah
penjarangan pada tanaman dari hama atau tanaman pengganggu seperti : rumpput,
jamur, dll, agar tumbuhan jambu dapat tumbuh dan berkembang dengan baik.
b.
Penyiangan
Lakukanlah
penyiangan pada pohon jambu, petiklah daun yang sudah kering pada pohon, dan
bersihkan tanaman kotoran, gulma, jamur, atau pengganggu lainnya.
c.
Pembubunan
Lakukanlah
pembubunan pada tanah dengan cara pembalikan tanah dan penggemburan tanah agar
tanah tetap lunak dan sehat untuk tanaman
d.
Perempalan
Pada
saat tumbuhan berumur 2 tahun lakukanlah perempalan/pemangkasan pada ujung
cabang – cabangnya. Hal ini dimaksudkan agar tanaman memperoleh tajuk yang
seimbang dan berguna untuk membentuk tanaman agar lebih baik, serta untuk
memperbanyak dan mengatur produksi setelah masa panen, sehingga akan tumbuh
tajuk – tajuk baru yang nantinya menyuburkan tanaman tersebut.
e.
Pemupukan
-
Usia
0 – 1 tahun bibit diberikan pada setiap pohon dengan komposisi 40 kg pupuk
kandang, 50 kg TSP, 100 gram Urea serta 20 gram ZK dengan cara menaburkan
disekeliling pohon atau dengan cara menggali disekeliling tanaman dengan
kedalaman -/+ 30 cm serta lebar antara 40 – 50 cm, masukan campuran pupuk
tersebut, tutup kembali dengan tanah. Dengan cara ini maka tanaman dapat
berbuah 2 x dalam setahun.
-
Pada
usia 1 – 3 tahun, pemupukan dengan komposisi 250 gram NPK, 250 gram TSP,
taburkan disekeliling tanaman dan lakukanlah setiap 3 bulan sekali.
-
Usia
3 tahun atau lebih pemupukan dilakukan dengan komposisi 250 gram NPK dan 250
gram TSP, buatlah torakan yang mengeliling tanaman taburkan pupuk dan tutuplah
dengan tanah kembali.
f.
Pengairan
Untuk
pengairan dapat dilakukan secukupnya atau pada saat musim kemarau menggunakan
pompa air 3 PK untuk menyiram tanaman jambu biji dengan luas -/+ 3000 m2,
dilakukan penyiraman / pengairan setiap pagi dan sore hari.
g.
Penyemprotan
pestisida
Penyemprotan
pestisida dimaksudkan agar tanaman jambu biji terlindungi dari serangan hama
atau perusak tanaman. Untuk memberantas
cendawan dan semut atau serangga lainnya bisa mengunakan Fungisida Delsene 200
MX, sedangkan insektisida dilakukan 2 x seminggu sekali untuk memberantas kutu,
lalat buah, serta serangga lainnya.
5.
Masa
Panen
Buah
yang sudah berumur -/+ 2 tahun adalah tanaman yang sudah mulai berbuah.
Pemanenan dapat dilakukan pada buah yang sudah terlihat setengah matang,
sehingga akan lebih baik untuk proses selanjutnya atau pemasaran. Pemanenan
biasanya dilakukan setiap 4 hari sekali pada masing – masing pohon yang
berbeda, karena tumbuhnya buah tidak bersamaan. Bahkan dapat dilakukan setiap
hari apabila jumlah pohon yang lumayan banyak.
Demikianlah
sekilah tentang tanaman Jambu Biji (Psidium Guajava), semoga ulasan ini dapat
bermanfaat bagi kita semua…..amin!
0 komentar:
Post a Comment