Anggrek atau bahasa latinnya “Orchidaceae”
merupakan tanaman hias yang mempunyai banyak varietasnya dan tumbuh didaerah
tropis dan basah, yang perkembangannya tergantung dari faktor lingkungannya.
Ciri
– ciri Bunga Anggrek :
Setiap bunga anggrek dalam perkembang biakan
mempunyai ciri – ciri tersendiri sesuai dengan alam dimana ia berkembang baik
mulai dari iklim, sinar udara, matahari, maupun kesejukannya.
Berikut ciri – ciri pada bunga anggrek :
- Bunga anggrek dapat hidup disituasi cahaya matahari tertentu
- Bunga anggrek tidak mempunyai akar serabut yang ada di dalam
- Bunga anggrek memiliki jamur akar atau yang sering disebut dengan mikoroza yang terdapat pada permukaan akar
- Bunga anggrek yang hidup didalam tanah mempunyai batang yang pendek
- Bunga anggrek mempunyai batang yang berbentuk beruas – ruas
- Bunga anggrek memiliki daun berbentuk oval dan memiliki tulang daun yang sama dengan bentuk daunnya yaitu memanjang
- Bunga anggrek terlihat dari tangkai yang bersifat memanjang dan bunga anggrek bersifat majemuk
- Bunga anggrek memiliki bentuk simetri bilateral
- Bunga anggrek menghasilkan buah yang berbentuk seperti kapsul dan memili warna hijau
- Bunga anggrek yang dihasilkan oleh bunga anggrek bentuknya sangat kecil
- Akar pada bunga anggrek mempunyai organ – organ yang memiliki daging atau sering disebut dengan sekulen.
Jenis
– jenis Bunga Anggrek :
1.
Anggrek
Bibir Berbulu / Beautiful Coelogyne (Coelogune Speciosa)
2.
Anggrek
Bulan atau Moon Orchid (Phalaenopsis Amabilis)
3.
Anggrek
Bulan Ambon / Amboin Island Phalaenopsis (Phalaenopsis Amboinensis)
4.
Anggrek
Bulan Bintang / Nevi’s Paraphalaenopsis (Paraphalaenopsis Denevei)
5.
Anggrek
Hartinah / Hartinah Cymbidium (Cymbidium Hatinahianum)
6.
Anggrek
Hitam / Black Orchid (Coelogune Pandurata)
7.
Anggrek
Kantung Kolopaking / Kolopaking’s Paphiopedilum (Paphiopedilum Kolopakingii)
8.
Anggrek
Kelip / Violet Phalaenopsis (Phalaenopsis Violacea)
9.
Anggrek
Larat / Cooktown Orchid (Dendrobium Bigibbun)
10. Anggrek Selop /
Anggrek Kasut Berbulu / Shiney Green Leaf Paphipedilum (Paphiopedilum
Glaucophyllum)
11. Anggrek Serat
(Diplocaulobium Utile)
12. Anggrek Stuberi
/ Wooly Pollina Dendrobium (Dendrobium Lasianthera)
13. Anggrek Tebu / Tiger
Orchid (Grammatophyllum Speciosum)
14. Anggrek Callus
Vanda (Vanda Limbata)
15. Anggrek Papua
Paphiopedilum (Paphiopedilum Papuanum)
16. Rhumphius
Grammatophyllum (Grammatophyllum Rumphianum)
Cara menanam Anggrek
Mengingat jenis tanaman anggrek sangat
banyak varietasnya, maka dalam menanampun diperlukan teknik yang berbeda – beda
pula tergantung dengan jenis anggrek yang akan kita tanam. Untuk menghindari
hal – hal yang tidak kita inginkan, maka sebelum menanam terlebih dahulu kenali
jenis anggrek yang akan kita tanam menurut jenisnya.
1.
Anggrek
Ephytis
Anggek jenis ini
dalam perkembangan bersifat menumpang pada batang/pohon lain tetapi tidak
bersifat merusak / merugikan yang ditumpangi atau ditempelinya. Anggrek jenis
ini akan menempelkan akarnya dalam mencari makanan dan udara, dalam perkembang
biakannya.
2.
Anggrek
Semi Ephytis
Jenis anggrek
ini menempel pada pohon / tananam lain dan juga tidak bersifat merusak pada
tanaman yang ditempelinya, akarnya akan mencari makanan dan udara untuk
perkembang biakannya.
3.
Anggrek
Restris
Jenis angrek ini
hidup dan berkembang biak di tanah, akarnya akan menjalar didalam tanah dalam
mencari makan dan mencari udara.
Cara Pemeliharaan / Perawatan Tanaman
Anggrek :
1.
Penyiangan
untuk tanaman anggrek pada waktu kondisi didalam botol, kemudian dipisahkan ke
dalam pot – pot yang sudah disediakan sesuai dengan jenis anggrek
2.
Penjarangan
dan Penyulaman dilakukan pada tempat yang disesuaikan dengan jenis anggrek yang
sifatnya epphytis atau anggrek tanah
3.
Dalam
pemupukan tanaman anggrek dibagi menjadi 3 kategori, diantranya :
a.
Pemupukan
untuk bibit (seedlings) dengan N,P,K perbandingan N:P:K=6:3:1
Unsur N lebih
banyak dibutuhkan untuk pembentukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman
anggrek. Unsur N diambil dari pupuk ZA / Urea, untuk P dipakai pupuk ES; DS; TS
dan K dari Kalium Sulfat (K2SO4), pupuk – pupuk buatan yang mengandung N, P, K
:
1.
Urea : 0,6
gram untuk 1 liter air
2.
ES : 0,3
gram untuk 1 liter air
3.
ZK : 0,1
gram untuk 1 liter air
b.
Pemupukan
untuk ukuran sedang (middle size) dengan N,P,K. Perbandingannya N:P:K=3:3:3
yang sama banyak disini tidak memerlukan tambahan pupuk, maka dapat disusun
sendiri pupuk yang mengandung N,P,K misalnya dengan cara :
1.
Urea : 0,3
gram untuk 1 liter air
2.
DS : 0,3
gram untuk 1 liter air
3.
K2SO4 : 0,3
gram untuk 1 liter air
c.
Pemupukan
untuk ukuran berbunga (flowerings size)
Tanaman anggrek
yang sudah berbunga dipupuk dengan perbandingan N:P:K=1:6:1, dimana cara
pemberian pupuk buatan adalah :
1.
Dalam
bentuk padat / powder yang dilakukan dengan menaburkan secara hati – hati,
jangan tersangkut pada daun / batangnya yang menyebabkan daun / batang tadi
dapat terbakar.
2.
Disiramkan
pada anggrek yang dapat menyerap air dan garam yang terlarut didalamnya.
3.
Penyemprotan
terjadi apabila ada pembusukan pada akar didalamnya, dengan cara akar ditutup
dengan menggunakan plastik. Sedangkan pupuk kandang yang bagus digunakan untuk
tanaman anggrek diantranya adalah kotoran kuda, sapi, kerbau, kambing, ayam dan
lain – lain. Pemupukan tanaman anggrek lebih baik dilakukan pada saat pagi hari
atau sore hari sekitar pukul 05.00 s/d 09.00 Wib pada pagi hari, dan pukul 17.00
s/d 18.00 Wib.
4.
Penyiram
Tanaman Anggrek
Dalam penyiraman
tanaman anggrek, air yang bagus dan dapat digunakan diantranya :
a.
Air
Ledeng (PDAM) yang jernih dan steril dengan HC1, PH yang baik sekitar 5,6-6
b.
Air
sumur, baik untuk menyiram karena banyak mengandung mineral dari tanah yang
sangat dibutuhkan oleh tanaman. Air sumur diderah kapur harus diperhatikan
pHnya.
c.
Air
hujan, yang ditampung didalam bak sangat baik untuk menyiram tanaman anggrek
d.
Air
sungai atau air got yang tidak terkontaminasi oleh limbah pabrik / yang masih
murni alami
Demikian ulasan saya mengenai tanaman
anggrek, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua….amin!
0 komentar:
Post a Comment